Salam sukses dan bahagia selalu untuk kita,
Dalam komunikasi verbal, volume dan tempo suara memiliki makna yang dapat diinterpretasikan secara berbeda oleh pikiran kita. Jika kita mengetahui makna yang terkandung dalam komunikasi verbal, maka kita dapat menyampaikan pesan secara effektif kepada komunikan sesuai outcomes kita.
Berdasarkan hasil obeservasi dan riset saya terhadap pola komunikasi verbal yang dilakukan oleh manusia. Saya membuat pemaknaan pola komunikasi dengan variabel volume suara (tinggi, rendah dan sedang) dan tempo suara (cepat, lambat dan sedang) sebagai kesimpulan akhir dari penelitian saya.
Volume suara atau tempo suara sedang adalah volume atau tempo suara pada saat kita berbicara normal dengan orang lain sehari-hari, kondisi ini telah tersimpan baik dalam memori pendengar sebagai identitas atau karakter normal anda. oleh karena itu, kita bisa mengatur tinggi dan rendahnya suara kita atau cepat dan lambatnya suara dengan mengacu kepada volume atau tempo suara normal kita.
Inilah 7 pemaknaan pola komunikasi verbal yang dapat mempengaruhi pendengar (komunikan) secara efektif dan membantu anda memperoleh outcomes dalam komunikasi secara tepat dan cepat.
1. Volume Suara Tinggi dan Tempo Suara Cepat
Pendengar menerima informasi sebagai perintah yang harus dilaksanakan dan tidak bisa ditolak, sehingga mempengaruhi pendengar untuk melakukan tindakan sesuai yang diinformasikan oleh pembicara
2. Volume Suara Tinggi dan Tempo Suara Sedang
Pendengar menerima informasi sebagai dukungan kepada dirinya untuk melakukan sesuatu, sehingga mempengaruhi pendengar untuk semangat dan termotivasi melakukan sesuatu sesuai yang diinformasikan oleh pembicara. Pendengar masih mempunyai kewenangan untuk berpikir, menerima dan menolak informasi berdasarkan kemampuan logikanya. Informasi yang disampaikan wajib menggunakan kalimat positif agar tindakan yang dilakukannya bisa positif.
Contoh :
Saya yakin kamu mampu sukses promosi
Kamu mempunyai potensi luar biasa maka manfaatkan potensi itu sebaik mungkin.
3. Volume Suara Tinggi dan Tempo Suara Lambat
Pendengar menerima informasi sebagai peringatan atau larangan kepada dirinya untuk melakukan sesuatu, sehingga mempengaruhi pendengar untuk menghindari tidak melakukan tindakan sesuai yang diinformasikan oleh pembicara. Informasi yang disampaikan wajib menggunakan kalimat negative agar tindakan yang dilakukannya tidak menjadi negative.
Contoh :
Awas kamu telat. (Pendengar akan menghindari dari keterlambatan)
Kamu jangan sakit-sakitan terus
4. Volume Suara dan Tempo Suara Sedang
Pendengar menerima informasi sebagai pernyataan pribadi pembicara yang tidak perlu untuk ditindaklanjuti dengan tindakan, sehingga mempengaruhi pendengar untuk kurang mempedulikan informasi, cenderung tidak mendengarkan, menganggap informasi sebagai sesuatu yang tidak penting dan tidak perlu untuk diingat. Informasi yang disampaikan oleh pembicara dianggap tidak menarik dan dapat menimbulkan rasa bosan dan kantuk pada diri pendengar.
5. Volume Suara Rendah dan Tempo Suara Cepat
Pendengar menerima informasi sebagai perintah untuk introspeksi terhadap kesalahan dan kekhilafan dirinya sehingga menimbulkan pertanyaan dalam diri pendengar dan mempengaruhi pendengar untuk mencari tahu kesalahan dan kekhilafan yang telah dilakukannya baik kedalam dirinya maupun ke orang-orang yang dia percaya. Pembicara tidak boleh menyampaikan informasi secara detail kepada pendengar.
Contoh :
Saya kecewa dengan penurunan produktivitas kerjamu
Kegagalanmu disebabkan oleh kebiasaan burukmu yang tidak juga kamu ubah
6. Volume Suara Rendah dan Tempo Suara Sedang
Pendengar menerima informasi sebagai kesediaan pembicara untuk mendengarkan informasi, keluh kesah dan curahan hati pendengar sehingga mempengaruhi pendengar untuk menyampaikan informasi secara terbuka, detail dan jujur kepada pembicara. Komunikasi pola ini, merangsang pendengar untuk berbicara aktif meyampaikan informasi yang terpendam dan menjadi rahasia. Disarankan Pembicara untuk mengurangi dominasi percakapan dan lebih berperan untuk mendengarkan. Pembicara tidak diperkenankan untuk menyela (interupsi) atau memotong pembicaraan, karena dapat mengganggu fokus pendengar dan mengurangi rasa percaya pendengar kepada pembicara sehingga informasi yang disampaikan oleh pendengar bisa menjadi tertutup kembali
7. Volume Suara Rendah dan Tempo Suara Lambat
Pendengar menerima informasi sebagai sesuatu yang rahasia sehingga menimbulkan rasa penasaran dan rasa ingin tahu lebih jauh pada diri pendengar dan mempengaruhi pendengar untuk mencari tahu informasi secara detail dan mendorong pendengar untuk mau bertanya secara aktif kepada pembicara. Pendengar cenderung mau untuk menyetujui persyaratan yang diajukan oleh pembicara demi mendapatkan informasi yang diinginkannya
MAKNA KOMUNIKASI VERBAL BERDASARKAN RESPON ATAU FEEDBACK
1. Komunikasi Intim
Komunikasi yang menimbulkan rasa nyaman dan kepercayaan lawan bicara kepada kita. Lawan bicara akan berbicara secara terbuka dan bersedia mendengarkan dan menerima masukan kita tanpa ada penolakan atau perdebatan. Pola komunikasi ini akan menjadikan anda sebagai orang penting di hatinya dan lawan bicara menjadi bergantung kepada anda dalam pengambilan keputusan.
Kunci keberhasilan komunikasi intim adalah persetujuan dan pujian kita terhadap ide, pernyataan atau pendapat yang diutarakan oleh lawan bicara (komunikan).
contoh :
"ya, aku setuju"..."benar sekali"..."tepat"...
"terima kasih atas ide yang brilliant"..."pendapat anda sungguh luar biasa"..."saya terinspirasi dari kisah anda"
2. Komunikasi Pribadi
Komunikasi yang mempengaruhi orang untuk bertukar pikiran terhadap suatu ide, pernyataan, informasi yang berhubungan dengan hobbi atau peristiwa publik, atau gosip. Komunikasi ini adalah bentuk komunikasi interaktif, dimana semua pihak bisa berlama-lama berkomunikasi dan menimbulkan keakraban seperti persahabatan yang sudah terjalin lama. Dalam komunikasi ini tidak tampak dominasi salah satu pihak, karena masing-masing pihak ikut terlibat dalam memberikan informasi atau pendapat secara aktif dan dapat mencairkan situasi atau kondisi yang kaku akibat tidak saling mengenal satu sama lain.
Kunci keberhasilan komunikasi pribadi adalah proses komunikasi dengan pendekatan brain storming, tidak melakukan penilaian salah atau benar, menghargai pendapat orang, tidak melakukan kritikan serius atau feedback negatif, diselingi humor, dan menggunakan bahasa sederhana serta disampaikan secara santai.
contoh :
"menurut pendapatku ...., bagaimana menurutmu?"
"Apa yang kamu sampaikan itu cukup bagus dan alangkah lebih bagus lagi kalau kamu..."
3. Komunikasi Sosial
Komunikasi verbal untuk mempengaruhi orang lain dengan mengutip pendapat atau pernyataan orang-orang yang dipercayai atau dikenal atau menjadi idola pendengar (komunikan) atau ajaran agama yang diyakini pendengar atau kisah kesuksesan orang besar atau sukses yang dikenal pendengar. Pola ini akan mempengaruhi pendengar untuk percaya kepada kita dan mau mendengarkan atau mengikuti perintah atau saran kita.
Pola komunikasi ini, akan menjadikan informasi yang kita sampaikan menjadi bahan pembicaraan lawan bicara kita kepada orang lain, sehingga bisa menjadi perhatian dan pembahasan orang banyak.
Kunci keberhasilan komunikasi sosial adalah keaslian dan kebenaran informasi yang dikutip atau disampaikan dan penafsiran pendengar terhadap informasi yang disampaikan. oleh karena itu, pendengar wajib memberikan komentar atau learning point dari informasi yang kita sampaikan. Dan kemampuan kita untuk mengolah suara agar informasi yang disampaikan bisa meyakinkan lawan bicara mengenai kebenarannya serta pemahaman kita terhadap informasi yang dikutip.
contoh :
"aku bisa memahami kondisimu sekarang, tapi tahukah kamu bahwa Oprah pun pernah mengalami kondisi seperti yang kamu alami, aku pernah baca cerita seperti ini ..."
"Menurut ajaran Islam, sebagaimana yang kamu yakini, menghardik anak yatim dan membiarkan fakir miskin merupakan ciri-ciri penghuni neraka wel"
4. Komunikasi Umum
Pola komunikasi dimana kita memberikan respon yang singkat dan memperlihatkan ketidak-tertarikan kita terhadap informasi yang disampaikan lawan bicara, sehingga kita tampak kurang peduli.
Pola komunikasi ini mempengaruhi pendengar menjadi tidak nyaman untuk berbicara basa basi atau berkomunikasi dalam waktu lama bersama kita. Pendengar akan cenderung memilih diam atau pasif. Dan kita akan menjadi dominan dalam komunikasi. Pola komunikasi yang terbentu adalah komunikasi satu arah.
contoh :
Komunikan : "saya merasa hidup saya selalu susah"
Komunikator : "itu masalah anda, bukan masalah saya. jika kamu mau ikuti saranku silakan, tidak juga itu pilihan kamu, saya tidak akan rugi"
Demikian ulasan mengenai Hypno Communication (Verbal) ala AMI. semoga bermanfaat dan bisa menginspirasi anda dalam berkomunikasi.
Salam Inspirasi,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar